Sabtu, 28 Mei 2011

Efek penuaan pada pembuluh darah

Arteri
Tunika intima arteri menebal, mulai ada tanda arteriosklerosis. Pada tunika media serat otot diganti jaringan ikat (kolagen). Ketnampuan dilatasi menurun. Tekanan darah lebih tinggi, karena diameter menurun dan tambah kaku. Aorta serta cabang-cabangnya cenderung melebar.

Timbul proses aterosklerosis yang dimulai dengan terbentuk plak-plak ateroma, yang menyempitkan lumen pembuluh. Paling banyak pada aorta, arteri iliaka, koronaria, karotis, renalis dan femoralis. Secara patologis dapat terjadi trombosis dan penyumbatan lumen arteri tersebut merusak tunika media aneurisma (paling sering pada aorta abdominalis atau torakalis). Aliran darah ke otak dan ginjal mengurang.

Vena
Bila katup-katup rusak, mudah timbul varices , mudah timbul tromvosis dan emboli paru. Tidak banyak gerak (duduk dan tidur) ikut meningkatkan risiko trombosis.

Hipertensi
Karena elastisitas aorta menurun, tahanan perifer meningkat hipertensi. Yang naik terutama sistol; diastol tidak banyak terpengaruh. Hipertensi berhubungan erat dengan penyakit koroner dan infark miokard, dan cedera serebrovaskular (stroke). Cedera serebrovaskular bisa dengan perdarahan atau tanpa perdarahan (karena trombosis) yang akhirnya menimbulkan infark otak. Sistem-sistem lain pun mengalami perubahan dan penurunan fungsi, seperti sistem pernapasan, gastro-intestinal, muskulo-skeletal, dan saraf.

Pustaka
Patofisiologi Oleh Dr. Jan Tambayong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar