Nyeri dapat berasal dari dalam abdomen dan bermanifestasi di tempat lain. Demikian pula, nyeri dapat berasal di tempat lain, tetapi bermanifestasi sebagai nyeri abdomen. Nyeri yang bermanifestasi sebagai nyeri abdomen, tetapi berasal dari tempat lain dapat disebabkan oleh infark miokardium (terutama pada wanita), pneumonia (khususnya pada anak-anak) atau masalah testis. Sebaliknya, nyeri yang berasal dari dalam abdomen dapat beralih ke bagian lain. Gangguan kandung empedu dapat menimbulkan nyeri yang beralih ke puncak bahu kanan; nyeri pada gangguan lambung dapat menjalar ke tulang belakang di antara kedua belah skapula; nyeri ginjal dapat terasa pada daerah lipat paha; nyeri pankreas beralih ke bahu kiri dan punggung; disfungsi intestin dapat terasa pada punggung bagian tengah atau bawah; dan nyeri akibat aneurisma aorta abdominalis dapat terasa sebagai nyeri seperti dirobek yang beralih ke punggung bagian tengah atau bawah.
Tanda dan gejala apa saja yang sering menyertai nyeri abdomen?
Tanda-tanda dan gejala yang menyertai nyeri sampai taraf tertentu bergantung pada etiologi nyeri tersebut. Jika nyeri berasal dari dalam abdomen, pasien sering mengalami tanda dan gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, diare, konstipasi, serta tinja yang berdarah. Iritasi intraabdomen sering menyebabkan muntah. Muntah yang merupakan tanda klasik masalah abdomen, dapat terjadi karena iritasi intraabdomen atau obstruksi usus atau sebagai reaksi terhadap nyeri. Obstruksi yang letaknya tinggi di dalam usus menyebabkan muntah dengan muntahan yang mengandung empedu atau seperti ampas kopi. Muntahan seperti ampas kopi terjadi kalau asam hidroklorida bercampur dengan darah dalam usus. Obstruksi intestinal yang letaknya di bawah pilorus dapat menimbulkan muntah dengan feses atau dengan bau fekal yang kuat. Meskipun muntah sering menyertai nyeri abdomen, gejala ini dapat pula terjadi pada pasien yang mengalami iritasi pusat muntah di dalam otak.
Tanda dan gejala abdominal yang menyertai nyeri abdomen dapat mencakup gejala panas, perubahan kebiasaan defekasi atau berkemih, dan rabas vagina. Manifestasi ini dapat menjadi tanda adanya masalah di dalam atau di luar abdomen.
Nyeri yang beralih ke daerah abdomen dari bagian luar abdomen, dapat disertai dengan tanda dan gejala tambahan. Sebagai contoh, pasien yang mengalami nyeri epigastrik berasal dari jantung, dapat menunjuk- kan gejala jantung lainnya. Pasien pneumonia yang mengeluhkan nyeri abdomen juga akan memperlihatkan tanda dan gejala pernapasan.
Pustaka
Panduan Belajar Keperawatan Emergensi Oleh Kathleen S. Oman, Jane Koziol-McLain & Linda J. Scheetz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar