RM mengarah pada keterbatasan beberapa fungsi utama. Kelainan ini ditandai dengan fungsi intelektual yang sangat di bawah rata-rata dan secara bersamaan disertai dengan (ditambah penekanan pada) keterbatasan yang berhubungan dengan dua atau lebih area penerapan kemampuan adaptasi berikut ini: komunikasi, merawat diri sendiri, tinggal di rumah, keterampilan sosial, penggunaan sarana umum, mengarahkan diri sendiri, kesehatan dan keamanan, fungsi akademis, santai, dan bekerja. Retardasi mental bcrmanifestasi sebelum usia 18 tahun. (American Association on Mental Retardation; Washington, D.C., 1992)
Klasifikasi
Asosiasi Retardasi Mental Amerika (The American Association on Mental Retardation (AAMR)) telah merekomendasikan klasifikasi retardasi mental berdasarkan tingkat IQ, retardasi mental ringan (55-69), sedang (40-54), berat (25-49), dan sangat berat (di bawah 25). Gambaran mengenai kekuatan, kelemahan, dan dukungan yang dibutuhkan anak lebih membantu dalam perencanaan yang akan di lakukan terhadap anak. Meskipun demikian, klasifikasi berdasarkan IQ masih sering digunakan. Baru-baru ini AAMR merekomendasikan klasifikasi retardasi mental ringan bila IQ lebih dari 50 dan retardasi mental berat bila IQ kurang dari 50.
Etiologi
Kemungkinan menemukan etiologi RM berturut-turut pada beratnya retardasi. Hanya kira-kira 50% kasus RM ringan yang etiologinya dapat diketahui, sebaliknya 80% kasus retardasi berat atau sangat berat etiologinya tidak diketahui. Kelainan kromosom adalah penyebab yang paling sering teridentifikasi, dengan penyebab utama adalah sindrom Down dan sindrom X fragil. Penyebab RM lain adalah cedera perinatal, sindrom genetika lain, cedera postnatal, sindrom alkohol fetus, infeksi intrauterin, dan kelainan metabolisme bawaan (Batshaw, 1993).
Masalah yang berkaitan
Pada anak dengan suatu sindrom spesifik, masalah yang timbul akan berhubungan dengan sindrom tersebut. Secara umum, anak dengan RM memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya defisit pendengaran atau penglihatan. Kelainan ini muncul pada 25% anak dengan RM ringan dan lebih dari 50% anak dengan RM berat atau sangat berat. Pada populasi ini dijumpai peningkatan frekuensi kejang dan masalah perilaku mulai dari hiperaktivitas sampai mencederai diri sendiri.
Tes perkembangan yang dilakukan pada bayi dan anak yang baru belajar berjalan tidak dapat memperkirakan dengan tepat skor tes IQ di kemudian hari. Anak dengan nilai perkembangan (usia mental/ usia kronologis x 100) yang lebih rendah dari 50 sangat beresiko menderita retardasi mental, tetapi anak dengan nilai diatas 50 sebaiknya tidak didiagnosis MR. Nilai perkembangan seorang anak adalah perkiraan berdasarkan hasil tes pemantauan perkembangan, tidak seperti IQ yang berdasarkan pada tes IQ.
Retardasi mental tidak dapat didiagnosis dari tes IQ saja. Dokter cenderung menganggap remeh kemampuan anak dengan retardasi mental. Banyak anak yang didiagnosis RM ringan memiliki fungsi komunitas yang sama mandirinya dengan orang dewasa.
Pustaka
Pediatri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar