Selasa, 05 April 2011

Bilirubin direk dan Bilirubin indirek

Bilirubin di dalam darah adalah sebagai hasil pemecahan haem. Butir darah merah yang sudah cukup umurnya akan mati dan diproses di limpa. Isi butir darah merah, hemoglobin akan dipecah menjadi haem dan globin. Haem akan dipecah lagi menjadi zat besi dan bilirubin. Zat besi hasil pecahan ini akan digunakan lagi untuk membentuk hemoglobin, sedangkan bilirubin akan ditranspor ke liver dan dikumpulkan dalam empedu digunakan untuk mencerna lemak.

Bilirubin direk
Bilirubin yang ditranspor ke liver berupa bilirubin direk yaitu bilirubin yang melekat pada albumin. Bilirubin direk yang terikat pada albumin tidak larut dalam air, karenanya tidak didapati di urin. Nilai normal bilirubin direk adalah 0,1-0,4 g/dt.

Bilirubin indirek
Dalam liver bilirubin direk akan dilepas dari ikatannya dengan albumin dan akan berikatan dengan asam glukuronat membentuk bilirubin indirek. Semua bilirubin indirek ini akan dikumpulkan dalam empedu dan dalam keadaan normal tidak ada dalam plasma darah. Adanya bilirubin indirek dalam plasma darah menunjukkan adanya keadaan tidak normal. Karena bilirubin indirek larut dalam air maka bilirubin bisa didapati di dalam urin. Adanya bilirubin di dalam win disebut bilirubinuria, hal ini selalu patotogis.

Bilirubin indirek yang ada dalam empedu di usus akan dipecah oleh bakteri usus menjadi sterkobilinogen sebagian kecil sterkobilinogen akan diserap kembali oleh usus masuk ke dalam darah dan diekskresi kembali melalui empedu, namun ada yang tetap dalam plasma dan terbawa ke ginjal diekskresi ke dalam urin berupa urobilinogen dan urobilin. Jadi, urobilin dan urobilinogen dalam keadaan normal bisa didapati di urin.

Sterkobilinogen yang tidak terserap oleh darah, di dalam usus akan diubah menjadi sterkobilin yaitu suatu pigmen yang menyebabkan tinja berwarna cokelat. Tinja yang warnanya pucat kemungkinan ada obstruksi empedu. Zat-zat pada cairan empedu yang berwarna adalah, bitirubin, urobilin, sterkobilin, sedangkan yang tidak berwarna adalah urobilinogen, sterkobilinogen.

Pustaka
Seluk-Beluk Pemeriksaan Kesehatan Oleh R. Darmanto Djojodibroto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar