Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan risiko perdarahan hebat, bahkan hanya dengan cedera ringan atau perdarahan spontan kecil. Trombositopenia ditandai dengan bercak kecil akibat perdarahan di subkutaneus, yang disebut petekie, atau area perdarahan di subkutaneus yang lebih luas, yang disebut purpura.
Ekimosis (memar) dapat juga muncul. Trombositopenia primer, juga disebut sebagai purpura trombositopenik imun, dapat terjadi secara idiopatik (tanpa penyebab yang pasti) atau sebagai akibat gangguan otoimun yang ditandai dengan pembentukan antibodi melawan trombosit. Penyebab sekunder trombositopenia antara lain obat kemoterapi yang merusak sumsum tulang dan radiasi, serta infeksi virus tertentu, termasuk HIV. Trombositopenia juga menyebabkab kondisi serius koagulasi intravaskular diseminata (disseminated intrauaskular coagulation atau DIC), yang terjadi setelah periode lama pembekuan, trombosit mulai dihancurkan, menyebabkan perdarahan berlebihan dan angka kematian yang tinggi.
TROMBOSITEMIA
Trombositemia adalah peningkatan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Trombositemia berkaitan dengan peningkatan risiko trombosis (pembekuan) dalam sistem pembuluh. Trombositemia bergantung pada area pembentukan bekuan atau penangkapan bekuan, dapat terjadi stroke, infark miokard, atau gawat napas.
Trombositemia primer dapat terjadi pada keganasan, polisitemia vera, dan penyakit sumsum tulang lainnya. Penyebab sekunder trombositemia antara lain infeksi akut, olahraga, stres, dan ovulasi. Trombositemia sekunder akibat keadaan keadaan ini biasanya berlangsung singkat. Akan tetapi, trombositemia sekunder dapat terjadi setelah pengangkatan limpa, karena organ ini secara normal menyimpan sebagian trombosit sampai diperlukan dalam sirkulasi. Penyakit peradangan seperti artritis rematoid juga dapat dikaitkan dengan trombositemia yang lama.
Pustaka
Buku Saku Patofisiologi Corwin Oleh Elizabeth J. Corwin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar