Alveolitis fibrosa merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya, namun terdapat kemungkinan akibat autoimun, di mana terjadi reaksi inflamasi pada dinding alveolus yang menyebabkan fibrosis pulmonal. Kelainan ini lebih sering terjadi pada pria, dan pada kelompok usia 40-70 tahun. Prognosis buruk dengan mortalitas dalam waktu 5 tahun melebihi 50%.
Gejala
Dispnea progresif; batuk; clubbing.
Gambaran radiologis
Pada awal penyakit, gambaran sinar-X dada menampakkan gambaran normal, namun dengan berlanjutnya fibrosis, gambaran-gambaran berikut dapat terlihat.
• Bayangan linear bergaris dan nodular halus (pola retikulonodular) yang dimulai pada bagian basal namun dapat mencakup seluruh lapangan paru.
• Pola sarang lebah pada penyakit yang berat, dengan ruang-ruang kistik kecil dan bayangan retikulonodular kasar.
• Pengurangan volume paru.
• Batas jantung yang kurang jelas akibar fibrosis paru di dekatnya.
• Dilatasi arteri pulmonal dengan pembesaran ventrikel kanan dan hipertensi pulmonal.
Potongan CT resolusi tinggi dapat menggambarkan perubahan parenkim paru lebih dini dan pemeriksaan ini lebih tepat jika dibandingkan sinar-X dada. CT juga efektif dalam memantau perkembangan penyakit.
Penyebab fibrosis paru
• Sarkoidosis.
• Fibrosis kistik.
• Pneumokoniosis.
• Paru reumatoid.
• Sklerosis sistemik.
Obat-obatan: nitrofurantoin, siklofosfamid.
Komplikasi
• Pneumotoraks.
• Kor pulmonal.
Terapi
• Steroid.
• Terapi imunosupresif
Pustaka
Radiologi Ed. 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar