Senin, 21 Februari 2011

Adakah obat untuk manusia jika terjangkit flu burung?

Tak ada obat yang menyembuhkan baik burung maupun manusia yang terjangkit influenza. Sistem kekebalan tubuh penderita sendiri yang memeranginya, dan obat-obatan antivirus seperti amantadine, ramitidine, Relenza, dan Tamiflu, barangkali semuanya efektif melawan flu burung H5N1, meskipun tingkat keefektifannya belum terbukti. Meskipun telah dilaporkan lebih dari seratus kasus manusia di Asia, tidak jelas apakah sebetulnya lebih banyak orang yang terjangkit virus tetapi mereka tidak menjadi sakit karenanya.

Dengan banyaknya kasus virus flu musiman, kebanyakan orang sembull sendiri tanpa pengobatan serius ketika sistcm kekebalan mereka mengalahkan virus itu. Kasus-kasus pasien yang tak kunjung sembuh atau harus rawat inaplah yang mengkhawatirkan para dokter.

Seberapa Cepat Pandemi Menyebar di Kalangan Manusia?
Ada kekhawatiran bahwa transportasi udara akan mempercepat penyebaran ke seluruh dunia, meskipun temuan dini tentang mutasi, serta jaringan komunikasi dunia, dapat memperlambat penyebaran dengan memperingatkan masyarakat.

Apa yang Harus Saya Lakukan untuk Melindungi Diri?
Masyarakat khawatir tentang kemungkinan meletusnya pandemi. Cara informasi ini disampaikan oleh media dan melalui beberapa pejabat kesehatan masyarakat membawa pesan bahwa sesuatu yang besar akan segera terjadi. Ini membuat kasus terburuk seakan satu-satunya peristiwa yang akan terjadi. Pada kenyataannya, pemerintah mempunyai alasan untuk mempertimbangkan skenario kasusterburuk sebagai usaha mereka melindungi warganya, tetapi kita perlu mempertimbangkan bahwa pandemi besar bisa jadi tidak akan meletus. Dalam buku ini, ketika saya menyarankan langkah-langkah tertentu sebagai persiapan pribadi, saya juga harus berhati-hati tentang pesan tersirat. Jangan sampai saya tanpa sengaja menyatakan bahwa sesuatu pasti akan terjadi.
Saya kira, pandemi flu burung yang membunuh jutaan orang di seluruh dunia tidak akan terjadi, berdasarkan alasan-alasan yang akan saya jelaskan sepanjang buku ini. Alasan utama saya adalah bahwa, sebagaimana kasus penyakit sapi gila yang telah membunuh ratusan ribu sapi tetapi hanya membunuh sekitar seratus orang, kita sekarang ini terlindung oleh pagar antarspesies. Untuk menular dari manusia ke manusia, harus terjadi dulu perubahan lebih jauh dalam struktur virus flu burung.

Virus influenza sering berubah, tetapi bentuk H5N1 ini tampaknya sudah ada sejak tahun 1950- an, dan selama sembilan tahun virus ini menyerang burung (1997-2006), kasus manusia yang tercatat relatif jarang (kurang dari 240 infeksi klinis dengan 140 kematian pada saat buku ini diterjemahkan). Kita tidak tahu berapa ribu orang lainnya yang telah rnengembangkan antibodi terhadap virus ini dan tidak menjadi sakit karenanya, jadi virus ini mungkin tidak begitu mematikan bagi manusia sebagaimana kelihatannya. Jika virus ini bermutasi sedemikian rupa sehingga bisa menyerang kita secara rutin, maka mutasi itu menghasilkan virus yang jauh berkurang keganasannya.

Pustaka
Flu Burung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar