Sabtu, 14 April 2012

Kelainan/Penyakit pada Sistem Ekskresi Manusia

Sistem ekskresi pada manusia tidak selamanya dapat berjalan secara normal. Pada kondisi tertentu, sistem tersebut dapat mengalami kelainan sehingga mempengaruhi kerja alat tubuh lainnya. Berikut ini beberapa kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.
a. Nefritis
Nefritis (radang ginjal) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Nefritis kronis sering kali terjadi pada orang lanjut usia (manula). Penyakit ini ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, pengerasan pada pembuluh darah ginjal, serta kerusakan pada bagian glomerulus dan tubulus.
Kerusakan glomerulus dapat menyebabkan urea dan asam urat masuk kembali ke dalam darah. Peristiwa demikian disebut uremia. Adanya urine di dalam darah dapat menyebabkan terganggunya proses penyerapan air sehingga terjadi penimbunan air di kaki atau disebut edema.

b. Albuminaria
Albuminaria merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan terdapatnya albumin pada protein di dalam urine. Keadaan demikian terjadi akibat adanya kerusakan pada alat filtrasi ginjal.

c. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya glukosa (gula) di dalam urine. Diabetes melitus sering dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula. Penyakit tersebut terjadi akibat sedikitnya hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas sehingga proses pengubahan gula menjadi glikogen tidak optimal.

Diabetes melitus termasuk penyakit keturunan. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan melakukan diet ketat di bawah pengawasan dokter dan terapi hormon insulin. Dengan melakukan kegiatan ini, diharapkan kadar gula dalam darah penderita dapat menurun.

d. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya produksi urine 20 hingga 30 kali dari kondisi normal. Gangguan tersebut terjadi akibat sedikitnya hormon antidiuretika (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. ADH atau disebut juga vasopresin merupakan hormon yang berfungsi untuk menghambat pengeluaran urine oleh ginjal.

e. Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan urine sulit keluar dan dapat menimbulkan rasa sakit. Keadaan tersebut terjadi karena adanya gumpalan-gumpalan kalsium fosfat yang membatu dan menyumbat saluran kencing. Batu ginjal dapat terjadi karena kebiasaan menahan-nahan buang air kecil dan kurang minum.

f. Oligouria
Oligouria merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan sedikitnya produksi urine. Kelainan tersebut terjadi akibat ginjal mengalami kerusakan. Pada saat tertentu, seseorang dapat saja tidak mampu untuk menghasilkan urine sama sekali. Kondisi demikian dikenal dengan istilah anuria.

g. Poliuria
Poliuria merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan pengeluaran urine dalam jumlah yang sangat banyak dan encer. Gangguan tersebut dapat terjadi karena kemampuan nefron untuk melakukan reabsorpsi sangat rendah.

h. Ginjal Kronik
Ginjal kronik sering disebut dengan gagal ginjal. Ginjal kronik merupakan kerusakan parah pada ginjal sehingga ginjal tersebut tidak dapat melakukan fungsinya. Kondisi demikian menyebabkan darah mengandung urine sehingga dapat meracuni tubuh. Ginjal kronik dapat diatasi melalui proses dialisis (cuci darah). Proses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan mesin dialisis (kidney dialysis machine), yaitu suatu mesin yang dapat menggantikan fungsi ginjal. Proses cuci darah dengan menggunakan mesin dialisis dikenal dengan istilah hemodialisis.

i. Penyumbatan Pembuluh Empedu
Penyumbatan pembuluh empedu dapat disebabkan oleh lemak atau batu empedu. Akibat penyumbatan tersebut empedu tidak dapat masuk ke dalam usus, tetapi masuk ke dalam pembuluh darah. Kondisi demikian menyebabkan darah menjadi berwarna kekuningan dan feses berwarna coklat abu-abu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar