Kamis, 05 Mei 2011

Cystoid macular edema (CME)

Edema makula yang terjadi pasca operasi katarak sering juga dinamakan sebagai Irvine-Gass syndrome, sesuai dengan nama orang yang melaporkan kasus ini pertarna kalinya sekitar tahun 1953. Gejala klinis yang dialami pasien adalah pasien merasakan peningkatan visus pasca operasi katarak tetapi setelah 4 sampai 12 minggu kemudian terjadi penurunan visus. Pada sebagian besar kasus (90% kasus), penurunan visus ini berlangsung sementara dimana akan mengalami perbaikan secant spontan dalam waktu 6 bulan. Angka kejadian CME berkisar antara 15% sampai 30% dari kasus operasi katarak, dimana akan semakin tinggi jika terdapat komplikasi intraoperasi. Penurunan visus akibat CME paling sering terjadi setelah 6 minggu pasca operasi katarak.

Beberapa komplikasi yang meningkatkan risiko terjadinya CME adalah: inkarserasi iris pada bibir luka, terjepitnya vitreous anterior pada bibir luka, iregularitas pupil, IOL yang terjepit oleh iris (pupillary captured), peradangan bilik mata depan, serta robekan kapsul posterior. Kapsulotomi dengan Nd:YAG juga dapat menyebabkan CME, sehingga untuk mengurangi risiko tersebut dianjurkan agar melakukan Nd:YAG paling cepat setelah 6 bulan pasca operasi. Diharapkan setelah 6 bulan pasca operasi, peradangan pada bilik mata depan sudah tenang dan kapsul posterior lensa juga lebih mudah dilakukan laser Nd:YAG, yaitu cukup dengan jumlah tembakan dan energi laser yang minimal.

Diagnosis kasus CME bisa secara klinis dengan melihat gambaran makula atau dengan pemeriksaan FFA (Fluorescein fundus angiography) dimana pada gambaran klasik akan terlihat bayangan flourescein seperti sarang lebah (honey-comb atau petaloid pattern).

Pustaka
Transisi Menuju Fakoemulsifikasi Oleh Istiantoro Soekardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar