Minggu, 24 Juli 2011

20 Asam Amino dan Sifat-sifat Asam Amino

Protein tersusun atas asam-asam amino yang terhubung membentuk sekuens linear melalui ikatan peptida antara gugus amino dari salah satu asam amino dengan gugus karboksil dari asam amino sebelumnya. Semua asam amino yang ditemukan di dalam protein merupakan asam amino α dalam hal ini, gugus amino dan gugus karboksil keduanya terikat pada atom karbon α yang sama.

Kedua puluh macam asam amino yang digunakan dalam sintesis protein dilambangkan dengan menggunakan singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau satu huruf seperti yang tercantum dalam Tabel di bawah. Lambang ini berguna untuk mengelompokkan asam amino berdasarkan sifat-sifat gugus fungsinya.





























































































































Sifat


Asam Amino


Singkatan


Nonpolar, Alifatik



Glisin


Gly



G


Alanin



Ala


A



Valin


Val


V



Leusin


Leu



L


Isoleusin



Ile


I


Polar, Alifatik


Serin


Ser


S


Treonin


Thr


T



Asparagin


Asn



N


Glutamin



Gln


Q


Aromatik


Fenilalanin



Phe


F



Tirosin


Tyr


Y



Triptofan


Trp



W


Mengandung

sulfur


Sistein


Cys



C


Metionin



Met


M


Dengan Gugus
Amino Sekunder
t.


Prolin


Pro


P



Asam Amino Asam



Aspartat


Asp


D






Glutamat



Glu


E


Asam Amino Basa


Lisin



Lys


K


Arginin


Arg



R


Histidin



His


H



Sifat-Sifat Asam Amino
Pada umumnya, asam-asam amino dapat larut dalam pelarut-pelarut polar, tetapi tidak dapat larut dalam pelarut-pelarut nonpolar. Walaupun kelarutannya tidak sama, sebagian besar asam amino dapat larut dalam larutan alkali sehingga membentuk garam.

Di antara sekian banyak asam amino yang menyusun protein, beberapa mempunyai rasa manis, rasa pahit, dan ada yang tidak mempunyai rasa. Glisin, prolin, alanin, hidroksiprolin, valin, dan serin mempunyai rasa manis. Isoleusin dan arginin mempunyai rasa pahit, sedangkan leusin tidak mempunyai rasa.

Asam amino mempunyai titik lebur yang tinggi. Pada umumnya, titik lebur asam amino di a las 200C. Titik lebur yang tinggi ini menggambarkan besarnya energi yang diperlukan untuk merusak kekuatan ionik yang mempertahankan kisi-kisi kristal. Sebagian besar asam amino mengalami sedikit peruraian apabila dipanaskan mendekati titik lebur atau titik lelehnya.

Kecuali glisin, semua asam amino mempunyai sebuah atau lebih atom karbon asimetris. Oleh karena itu, semua larutan asam amino, kecuali glisin, dapat menunjukkan kegiatan optis.

Struktur kimia asam amino mengandung gugus karboksil dan gugus amino sehingga sifat kimia asam amino ditentukan oleh sifat gugus karboksil, sifat gugus amino, dan gabungan antara sifat kedua radikal tersebut. Sifat-sifat kimia asam amino dapat dilihat dari reaksi-reaksi kimia asam amino.

Sumber Artikel
- Schaum's: Biokimia
- Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran Oleh Drs. Damin Sumardjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar