Terapi yang ditujukan untuk memengaruhi dampak aparatus vestibular pada mual dan muntah bukan hal barn tetapi terapi tersebut tidak diketahui atau tidak dipahami dengan baik sebagai sesuatu yang berharga. Prinsip mengganggu rantai reseptor neurologis dengan sinyal dari telinga dibuat berdasarkan pemahaman tentang proses yang terlibat dalam muntah. Elektrostimulasi aparatus vestibular telah digunakan untuk mengatasi motion sickness, dan dalam sebuah penelitian terhadap 26 orang wanita hiperemesis gravidarum, terapi ini terbukti efektif pada 89% kasus (Golaszewski et al, 1995).
Program swabantu aparatus vestibular baru-baru ini telah dikembangkan dengan rekaman auditori yang inenggunakan serangkaian frekuensi, getaran, dan nada spesifik yang bertujuan untuk menangkap impuls di antara usus dan otak. Meskipun rekaman berisi musik, ini bukanlah rekaman relaksasi, bukan juga berisi saran tentang hipnoterapeutik, tetapi diformulasikan dengan tepat melalui tiga face berbeda, rekaman lebih menyenangkan saat digunakan karena hanya berisi musik. Rekaman harus digunakan via headphone pribadi agar pulsasi dapat memiliki efek langsung pada aparatus vestibular.
Fase pertama adalah sebuah fase "penarik perhatian", yaitu aparatus vestibular didistraksikan dari fokusnya dalam hal keseimbangan dan akustik serta didorong untuk berfokus pada frekuensi program. Fase kedua memberikan nada, getaran, dan frekuensi pada apartus vestibular yang mencegahnya kembali ke mode pra-terapi, yaitu mempertahankan keseimbangan dan akustik sehingga alur sinyal ke otak dan saluran digestif berbeda dari sinyal yang biasanya akan memicu proses emesis, yang memicu mual dan menyebabkan muntah. Fase terakhir adalah fase kritis dan memungkinkan aparatus vestibular kembali ke fungsi normal dengan bertahap mengurangi nada dan getaran sampai nada dan getaran tersebut dikembalikan ke sinyal audio normal. Program telah dirancang oleh sebuah perusahaan swasta yang pada awalnya untuk membantu individu yang mengalami (motion sickness), tetapi kemudian program cliujikan dalam berbagai unit onkologi dan di Andover Birth Centre di Hampshire (Mayo, 2001) dengan angka keberhasilan sebesar 90% pada wanita yang mengalami mual dan muntah dalam kehamilan. Tampaknya tidak ada laporan tentang efek samping dan secara teoretis tidak berbahaya terhadap ibu atau janin.
Pustaka
Mual dan Muntah Kehamilan Seri Asuhan Kebidanan Oleh Denise Tiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar