Minggu, 27 Maret 2011

Glaukoma: peningkatan abnormal tekanan intraokulus

Penyakit utama yang berkaitan dengan traktus uvea adalah glaukoma. Glaukoma adalah peningkatan abnormal tekanan intraokulus yang dapat menimbulkan kebutaan, nyeri pada mata. dan pengerasan mata. Tekanan intraokulus diukur oleh jumlah gaya yang diperlukan untuk membentuk cekungan di daerah tertentu di kornea. Pengukuran tekanan yang normal adalah antara 10 dan 20 mmHg. Apabila tekanan intraokulus meningkat melebihi 20 mmHg, maka pasien dapat didiagnosis mengidap glaukoma. Peningkatan tekanan menyebabkan devaskularisasi dan atrofi retina sena degenerasi saraf optikus, yang menyebabkan penurunan penglihatan yamg lambat, tidak nyeri, dan tersamar. Biasanya apabila telah terjadi penurunan penglihatan, kerusakan yang terjadi sudah tidak dapat diperbaiki. Glaukoma disebabkan oleh malfungsi "pipa ledeng" mata. Cairan akueus yang di hasilkan oleh korpus siliaris mengalir antara iris dan lensa untuk masuk ke dalam kamera anterior, tempat cairan tersebut memberi makan struktur-struktur mata sebelum mengalir melalui jala trabekular ke dalam kanalis Schlemm, di tepi lateral iris.

Glaukoma diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, kongenital, atau absolut. Glaukoma primer dapat dibagi lebih lanjut menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup. Sekitar 90% dari semua kasus glaukoma adalah glaukoma sudut terbuka. Istilah sudut terbuka mengacu kepada sudut antara iris dan garis Schwalbe di tepi kornea. Garis Schwalbe terletak di awal jala trabekular. Glaukoma sudut terbuka primer diperkirakan terjadi akibat perubahan-perubahan degeneratif di trabekulum kanalis Schlemm. Program terapi ditujukan terutama untuk menurunkan produksi cairan akueus atau memperbaiki penyerapannya. Trabekulum dan sudut kamera anterior dapat secara langsung diamati dengan gonioprisma. Prisma gonioskop memungkinkan kita melihat sudut kamera anterior secara jernih. Terapi medis adalah terapi pilihan.

Obat-obat yang digunakan untuk mengobati glaukoma adalah:
1. Obat miotik misalnya pilokarpin 1% sampai 4%, untuk meningkatkan efisiensi saluran-saluran keluar.
2. Epinefrin hidroklorida, untuk mengurangi produksi cairan.
3. Inhibitor karbonat anhidrase, misalnya asetazolamid, untuk mengurangi produksi cairan.

Uji lapang pandang dilakukan untuk menentukan derajat penglihatan perifer yang hilang akibat peningkatan tekanan intraokulus. Apabila terapi medis tidak efektif mengontrol glaukoma, maka perlu dilakukan pembedahan penyaringan (filtering surgery). Terdapat dua prosedur pembedahan penyaringan dasar, tetapi hasil yang diharapkan adalah membentuk suatu bleb atau kista untuk mengumpulkan kelebihan cairan akueus dan untuk membuat sebuah saluran dari kamera anterior ke bleb tersebut.

Pustaka
Keperawatan Perioperatif Oleh Buku Ajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar