Sabtu, 02 Juli 2011

Prinsip dasar pengunaan antibiotik

Antibiotik adalah bahan kemoterapeutik yang secara primer bekerja melawan organisme parasit dan hukan terhadap pejamu. Bahan ini secara luas dapat diklasifikasikan menjadi bakterisidal dan bakteriostatik. Bahan bakteriostatik menghambat pertumbuhan organisme tapi sesungguhnya tidak membunuhnya; bahan bakterisidal secara aktif membunuh bakteri. Antibiotik memiliki bermacam-macam mekanisme kerja biologis sesuai grupnya. Banyak antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri, sementara yang lain merusak sintesis protein oleh ribosom bakteri. Jenis antibiotik lainnya mengganggu replikasi DNA bakteri, dan yang lain merusak fungsi sawar membran sel.

Prinsip dasar pengunaan antibiotik adalah (1) gunakan jenis antibiotik yang efektif melawan organisme penyebab, (2) kontak yang adekuat antara antibiotik dengan organisme, (3) meniadakan efek toksik dari antibiotik, dan (4) meningkatkan pertahanan pejamu untuk memperbesar efek antibakteri. Jika memungkinkan, kultur harus selalu diambil sebelum pemberian antibiotik dimulai. Kemudian perubahan terapi antibiotik dapat dilakukan ketika hasil kultur dan uji sensitivitas sudah diperoleh. Penilaian klinis diperlukan untuk pemberian antibiotika berdasarkan pengetahuan empiris sebelum hasil laboratorium didapat. Banyak infeksi disebatikan oleh polimikroba dan untuk itu akan diperlukan kombinasi antibiotik untuk mengatasi kemungkinan itu.

Terapi antibiotik bagaimana pun juga akan menimbulkan perubahan pada mikroflora yang berdiam dalam tubuh pejamu. Kolonisasi definisinya adalah perubahan terdapatnya jumlah mikroflora yang disebabkan oleh pemberian antibiotik. Superinfeksi adalah penyakit mikroba baru yang diperkenalkan atau dipotensiasikan oleh terapi antibiotik. Sering kali superinfeksi adalah akibat dari kolonisasi.

Pustaka
Intisari Prinsip Prinsip Ilmu Bedah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar